Munnar untuk Pemula: Itinerary Santai, Transportasi, Akomodasi dan Budaya Lokal
Itinerary santai: 3 hari yang nggak buru-buru
Buat yang baru pertama kali ke Munnar, saran saya: santai saja. Jangan paksakan banyak tujuan dalam sehari karena jalanan pegunungan itu pelan dan pemandangan minta dinikmati. Berikut contoh itinerary 3 hari yang nyaman:
Hari 1 — Tiba dari Kochi, check-in, jalan kaki sore ke kebun teh terdekat, menikmati sunset dan teh hangat.
Hari 2 — Pagi ke Eravikulam National Park untuk melihat Nilgiri tahr (jika musimnya buka), siang ke Mattupetty Dam dan Dairy, sore ke Echo Point atau Kundala Lake.
Hari 3 — Jalan pagi ke Top Station untuk pemandangan sunrise, mampir ke kilang teh untuk tur singkat, lalu kembali ke Kochi atau lanjut ke destinasi berikutnya.
Saya pernah bangun jam 5 pagi hanya untuk mengejar kabut tipis di puncak. Habis itu duduk minum chai dengan tiga orang lokal yang sedang memanen daun teh. Bukan pengalaman yang dijual di brosur, tapi itu yang bikin perjalanan berkesan.
Transportasi: nyampe gimana? keliling pake apa?
Bandara terdekat adalah Cochin International Airport (Kochi), sekitar 4-5 jam berkendara ke Munnar. Alternatifnya naik kereta sampai Aluva atau Ernakulam lalu lanjut bus atau sewa mobil. Perjalanan darat itu bagian dari pengalaman: jalanan berkelok, pemandangan kopi dan teh, kadang macet di musim puncak.
Untuk keliling lokal, pilihannya: sewa mobil dengan sopir (paling nyaman), sewa motor (lebih fleksibel tapi hati-hati di tikungan basah), atau naik taksi/jeep lokal per hari. Bus umum ada, tetapi jarang yang cocok untuk tur singkat karena rutenya lambat dan berhenti banyak. Kalau rombongan kecil, sewa mobil plus sopir jadi solusi hemat karena sopir lokal paham jalan dan spot foto terbaik.
Akomodasi: homestay cozy, bungalow klasik, atau hotel Instagramable?
Munnar punya beragam opsi menginap. Saya suka homestay karena lebih personal — kadang dapet sarapan rumahan dan cerita lokal. Bungalow peninggalan zaman kolonial juga banyak; suasananya unik, kalau kamu suka nuansa “Old Munnar”, pilih yang ini. Di sisi lain, ada juga villa modern dan akomodasi bergaya boho yang pas buat foto-foto.
Tips singkat: pesan lebih awal saat high season (Desember–Maret). Kalau mau pemandangan kebun teh langsung dari kamar, cari penginapan di arah Pallivasal atau Mattupetty. Untuk referensi, ada beberapa penginapan menarik seperti dreamlandmunnar yang sering direkomendasikan karena lokasinya dan pemandangan yang nyaman.
Ngobrol soal budaya lokal — sopan santun & kuliner
Munnar cultural mix itu unik. Banyak pekerja kebun teh berasal dari komunitas Tamil, sementara daerah sekitarnya dipengaruhi budaya Kerala. Bahasa yang umum adalah Malayalam dan Tamil; bahasa Inggris cukup dipakai di area wisata. Santai aja: senyum dan sapaan “namaskaram” sering membuka percakapan.
Beberapa etika simpel: tanya dulu sebelum memotret orang, berpakaian sopan saat masuk area desa atau rumah, dan jangan naik ke kebun tanpa izin. Jika diajak ngobrol pekerja kebun, berikan perhatian pada cerita mereka — biasanya mereka suka cerita tentang musim panen dan tanaman obat lokal.
Cicipi makanan lokal: appam, puttu, kari ikan (kalau suka seafood), serta chai manis yang disajikan di warung kecil. Saya sering tergoda jajan di pasar kecil dekat stasiun. Rasanya? Autentik dan menghangatkan badan setelah kabut pagi.
Beberapa catatan praktis terakhir
Bawa jaket tebal untuk malam dan pagi. Sepatu datar yang nyaman wajib. Koneksi internet kadang naik turun; sim card India atau paket roaming bisa membantu. Jaga kebersihan lingkungan, terutama di area kebun teh yang sensitif. Dan terakhir, nikmati saja — Munnar bukan cuma soal foto bagus, tapi juga suasana tenang yang bikin kamu mau balik lagi.